1.238 Nakes Kubu Raya Sudah Divaksin, Berikut Penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Marijan
Rabu, 10 Februari 2021 | Covid-19
KUBU RAYA - Hingga saat ini telah ada 1.238 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Kubu Raya (KKR) yang telah diberikan penyuntikan vaksinasi Covid-19 tahap pertama.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Marijan, ini sesuai dengan program pelaksanaan penyuntikan vaksinasi Covid-19 tahap pertama, yang diprioritaskan kepada nakes.
"Hingga saat ini di Kabupaten Kubu Raya telah ada 1.238 tenaga kesehatan yang diberikan vaksinasi," ungkap Marijan kepada Tribun, Senin 8 Februari 2021.
Dirinya pun menjelaskan, dari jumlah tersebut terdapat 35 nakes di Kabupaten Kubu Raya yang batal diberikan vaksinasi.
Penyebab dari batalnya diberikan vaksinasi kepada nakes tersebut, kata Marijan mayoritas adalah nakes yang mengalami hipertensi atau saat skrining dalam kondisi tekanan darah terhadap dinding arteri yang terlalu tinggi.
Lebih jauh, Marijan menyebut bahwa hingga saat ini juga telah ada 1.900 nakes yang telah terdaftar, dan akan dilakukan pemberian vaksin Sinovac.
Dari jumlah itu juga, 219 nakes di antaranya telah diberikan vaksinasi dosis kedua.
"Untuk tahap pertama ini kita targetkan 11 Februari, pemberian vaksinasi kepada seluruh nakes yang telah terdaftar dapat selesai semuanya," terang Marijan.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa, selain dari nakes yang diprioritaskan pada tahap awal ini, ada 17 orang perwakilan dari berbagai stakeholder, termasuk Bupati Muda Mahendrawan. Bahkan, 17 orang itu juga telah selesai diberikan vaksinasi dosis kedua.
Satu di antara nakes yang telah diberikan vaksinasi Covid-19 yakni dr Yudi Paulian H, selaku Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kubu Raya.
Dirinya menceritakan bahwa ketika dirinya menerima penyuntikan vaksinasi tidak merasakan sakit yang berlebihan.
Hanya saja, memang ia mengaku merasa berdebar, mengingat vaksin ini juga terbilang baru. "Alhamdulillah yang dirasakan cuma deg-degan saja," kata dr Yudi.
Kemudian dr Yudi yang juga telah diberikan penyuntikan hingga dosis kedua, sampai saat inipun dirinya mengatakan tidak merasakan gejala yang signifikan.
"Setelah satu minggu dari penyuntikan yang kedua hingga hari ini belum ada keluhan yang muncul di diri saya," ungkapnya.
Lebih jauh kata dia menyampaikan, bahwa yang menjadi dorongannya untuk menjadi satu di antara penerima vaksin adalah keluarga. Dirinya tidak mau menjadi klaster bagi keluarga ataupun orang terdekatnya.
Apalagi dengan tugas dan profesi yang dilaksanakan banyak sekali berkontak dengan masyarakat ramai.
"Yang menjadi dorongan kenapa mau divaksin adalah pastinya ingin melindungi keluarga. Apalagi terkait dengan tugas dan profesi yang dilaksanakan banyak berkontak dengan masyarakat ramai," paparnya.
Walaupun dari informasi yang beredar bahwa efikasi dari vaksin yang diberikan saat ini 65,3 persen, Yudi menilai itu sudah cukup untuk membantu melindungi diri. Tentu saja harus ditambah penerapan 3M.
Pada kesempatan ini, dr Yudi menyampaikan bahwa walaupun untuk saat ini vaksinasi Covid-19 masih terfokus diberikan kepada nakes, TNI/Polri dan pekerja pemberi layanan publik.
Namun, dirinya berharap semua elemen masyarakat yang nantinya dapat memenuhi syarat untuk divaksin, hendaknya bersedia untuk menerima vaksinasi.
Karena menurutnya, dengan semakin banyaknya masyarakat yang tervaksin, maka imunitas kelompok akan segera terwujud dan akan akan sama-sama saling melindungi.
Tak Kendurkan Prokes
Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya M Amri mengapresiasi para tenaga kesehatan (nakes) yang diprioritaskan untuk dapat bersedia diberikan vaksinasi Covid-19.
Sehingga pendistribusian vaksinasi khususnya di Kabupaten Kubu Raya dapat berlangsung lancar.
"Tentu kita apresiasi langkah nakes yang telah berjumlah 1.238 dengan sukarela dan meyakinkan untuk divaksin covid 19. Dan Alhamdulillah kondisi mereka sehat," kata Amri kepada Tribun, Senin 8 Februari 2021.
Ia pun menyampaikan, dalam pemberian vaksinasi Covid-19 memang dilakukan secara bertahap.
Namun, ia meminta kepada para nakes ataupun beberapa orang dari perwakilan stakeholder pemerintah daerah yang sudah diberikan vaksinasi, untuk tidak mengendurkan protokol kesehatan Covid-19.
"Bukan kemudian setelah di vaksin malah dengan leluasa tidak mematuhi protokol kesehatan yang ada. Tapi saya yakin, para nakes dan stakeholeder yang sudah divaksin, tentu akan tetap memberikan contoh kepada masyarakat terkait dengan protokol kesehatan yang ada selama Covid-19 ini terjadi," katanya.
Pada kesempatan ini, legislator dari Partai Keadilan Sosial (PKS) itu mengajak kepada para nakes yang sudah diberikan vaksinasi untuk dapat membantu memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Karena selama ini masih banyak informasi yang bersimpangan beredar di masyarakat tentang masalah vaksin ini. Dan tentu dengan mereka yang sudah divaksin, dan kondisi mereka sehat dan bugar, tentu akan dilihat dan insyaallah masyarakat akan siap untuk di vaksin juga," harapnya.
 Berita Terbaru
-
Kubu Raya Juara Mobil Hias, Stan Terbaik Kedua
Minggu, 21 September 2025 01:18 WIB -
Prestasi MTQ Menurun, Wabup Sukir: Saatnya Pembena...
Minggu, 21 September 2025 09:11 WIB -
Sujiwo Buka Turnamen Bupati & Wakil Bupati Cup di ...
Sabtu, 20 September 2025 10:25 WIB -
Pembangunan Masjid Al Istiqomah Dimulai, Bupati Su...
Sabtu, 20 September 2025 09:15 WIB