IPI Kalbar Dorong Ponpes Jadi Garda Terdepan dalam Membantu Entaskan Permasalahan Sosial
Rabu, 09 Desember 2020 | Kubu Raya
KUBU RAYA - Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Kalimantan Barat menyatakan tegas mendorong Pondok Pesantren dapat menjadi garda terdepan dalam membantu memecahkan permasalahan sosial.
Apalagi, saat ini Indonesia tak terkecuali Kalimantan Barat tengah dihadapkan situasi pandemi Covid-19, untuk itu pihaknya juga telah mendorong agar seluruh Pondok Pesantren dapat mendukung kebijakan pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Ketua Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Kalimantan Barat, KH Zuhdi MZ menyampaikan bahwa, komitmen tersebut juga telah disepakati oleh sejumlah perwakilan pengurus pondok pesantren di Kubu Raya, lewat musyawarah yang dilakukan pada 5 Desember 2020 kemarin.
“IPI secara terbuka mendukung upaya pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam penanganan Covid-19.
Kita ketahui bersama wabah ini sudah membuat kesusahan bagi seluruh masyarakat, termasuk di Kalimantan Barat," ungkap KH Zuhdi MZ seusai musyawarah yang dilakukan di pondok pesantren Anta Al - Amin, kabupaten Kubu Raya.
Dan untuk proses pembelajaran juga ia menyampaikan, memang terdapat beberapa pondok pesantren yang melakukan pembelajaran tatap muka.
Namun, itu dikatakannya ditujukan bagi pesantren-pesantren yang tidak memiliki jaringan internet, seperti di Anta Al - Amin ini.
"Proses pembelajaran dipesantren yang tidak ada jaringan kita biasanya menggelar secara tatap muka, tetap semuanya itu telah kita atur sistem kelasnya," katanya
"Misalnya kelas ini masuk hari ini, dengan catatan harus mengikuti protokol kesehatan, kemudian kelas dua masuk hari ini, dan seterusnya," terangnya.
Selain menyatakan sikap mendukung kebijakan pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, pihaknya juga telah melakukan kesepakatan terhadap penolakan terhadap aksi radikalisme dan intoleran di lingkungan pondok pesantren.
"Sikap penolakan terhadap radikalisme dan intoleran juga secara tegas diambil oleh seluruh pengurus Pesantren khususnya yang berada di Kalimantan Barat.
Jadi sikap ini juga kompak disuarakan oleh masing - masing pengurus daerah.
kita semua bergabung dan satu suara menuju islam rahmatan lil alamin," tegasnya.
Penolakan bersama itupun harus dilakukan. Sebab kata KH Zuhri MZ, Ancaman radikalisme dan intoleran akan mengancam keutuhan kehidupan berbangsa dan beragama di Indonesia.
Untuk itu, umat perlu mengupayakan agar islam dapat benar-benar menjadi agama yang rahmatan lil alamin.
"Saya berharap kepada santri, Kiyai, dan masyarakat cerdaslah kita, jadilah orang yang pandai.
Dan kita semuanya pun bisa memilih dan memilah mana yang harus semestinya kita ikuti, dan mana yang harus kita buang.
 Berita Terbaru
-
Prestasi MTQ Menurun, Wabup Sukir: Saatnya Pembena...
Minggu, 21 September 2025 09:11 WIB -
Sujiwo Buka Turnamen Bupati & Wakil Bupati Cup di ...
Sabtu, 20 September 2025 10:25 WIB -
Pembangunan Masjid Al Istiqomah Dimulai, Bupati Su...
Sabtu, 20 September 2025 09:15 WIB -
Target Pekan Depan Tugu Alianyang Resmi Jadi Ruang...
Sabtu, 20 September 2025 08:06 WIB