Bupati Muda Minta Warga Tidak Panik dan Tetap Jaga Imunitas Tubuh

Selasa, 06 Oktober 2020 | Kubu Raya

Sungai Raya - Sejak munculnya kasus Covid-19 di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat pada bulan Maret lalu, Bupati Muda Mahendrawan langsung memberikan arah dan langkah kebijakan untuk membangun suasana yang jauh dari kecemasan dan kepanikan berlebihan kepada masyarakat dengan cara tetap menjaga imunitas tubuh dan psikisnya. Langkah ini dilakukan semata-mata untuk memberikan rasa tenang kepada masyarakat sehingga tidak terlalu panik dengan kondisi pandemi saat ini.

“Karena yang paling rentan dan signifikan itu faktor psikisnya. Saat ini mau tidak mau kita harus hadapi dan dikepung dengan pandemi. Kondisi ini kita harus bisa menavigasi diri kita dengan protokol kesehatan dan menavigasi kepekaan kita untuk selalu berusaha jangan sampai menimbulkan psikosomatis (beban fikiran yang mempenaruhi emosi seseorang). Hal ini akan terjadi jika kita melihat atau mendengar, terlalu tegang atau panik yang akan terbawa pada fikiran kita, sehingga pada akhirnya akan menurunkan imunitas tubuh kita,” kata Bupati Kubu Raya H. Muda Mahendrawan, SH di ruang kerjanya, Senin (5/10/2020).

Bupati menilai, sugesti sehat itu sangat jauh lebih baik, karena faktor psikis itu akan membuat imunitas kita menjadi drop (turun). Kalau sudah seperti itu, tentulah sangat mudah terdampak atau terpapar. Jika seseorang dinyatakan Orang Tanpa Gejala (OTG) seharusnya jangan terlalu panik dan cukup dengan istirahat. Kalau tanpa gejala dan sakit, diperlukan istirahat saja dan jangan sampai membuat orang lain menjadi panik, jika tanpa gejala sudah panik, maka akan membuat orang disekelilingnya, keluarganya, tetangganya, orang yang satu kantor atau orang yang pernah kontak dengan dia akan menjadi panik.

Saat disinggung terkait ASN yang masih bekerja di masa pandemi, Bupati menyatakan, Pemkab Kubu Raya telah memetakan dan mengatur Work From Home (WFH) nya 50 persen, tapi tidak seluruh ASN dan untuk pelayanan masyarakat dari sejak awal protokolnya sudah dilakukan lebih ketat dan tidak bersentuhan langsung. Apalagi saat ini pelayanan yang dilakukan sudah berbasis online, seperti di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Badan Pengelolaan Pejak dan Retrebusi Daerah (BPPRD).

“Kalau antar pegawai, saya kira kita juga telah memberikan pemahaman. Jika ada keluarga atau siapapun yang tertular diharapkan tidak perlu panik dan cukup dengan istirahat saja. Karena menurut dari berbagai ahli kesehatan, kalau OTG itu sudah memasuki hari ke sebelas tidak perlu lagi melakukan swab ulang karena akan sembuh dengan sendirinya,” jelasnya.

Ditambahkannya, sampai saat ini seluruh ASN di Kubu Raya masih tetap harus bekerja di kantor, karena ASN harus tetap bekerja di kantor agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu. Menurutnya, Pelayanan ASN ini juga dalam rangka pemulihan ekonomi dengan penerapn protokol kesehatan Covid-19, sesuai arah kebijakan Pusat yang ditegaskan oleh Presiden RI Joko Widodo.

“Kalau melihat situasinya masih belum perlu karena ini sudah masuk triwulan ke 4, jadi mesti dikejar proses kinerja daya serap kegiatan dan anggaran yang semuanya juga berdampak bagi pelayanan rakyat dan proses pembangunan yang mesti lebih dipercepat untuk pemulihan ekonomi sesuai arah kebijakan Pusat yang ditegaskan juga oleh pak Presiden. Apalagi sekarang ini investasi swasta pastinya menurun sehingga harapan besar sebagaimana arah bapak Presiden dan menteri-menteri kemaren kita harus memaksimalkan anggaran pemerintah yakni APBN dan APBD. Kalau di daerah agar bisa menggerakkan ekonomi untuk menjaga daya beli,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Marijan mengatakan, berdasarkan data sampai saat ini sudah ada 126 orang yang terkonfirmasi Covid-19 yang tersebar di 6 Kecamatan, diantaranya Kecamatan Sungai Raya, Sungai Kakap, Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, Rasau Jaya dan Kecamatan Teluk Pakedai. Dari 126 orang tersebut 7 diantaranya menjalani perawatan dan melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

“Untuk pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya, kita tetap kontrol perkembangan kesehatannya secara langsung maupun via handphone. Namun ada juga pasien yang ditangani langsung oleh rumah sakit karena terindikasi adanya gejala lanjutan dan penyakit bawaan si pasien. Dari jumlah tersebut terdapat 21 orang yang berasal dari Semarang Jawa Tengah yang bekerja di proyek Bumi Raya Land,” ujarnya.

Marijan menjelaskan, upaya meminimalisir penambahan kasus Covid-19, pihaknya bersama rumah sakit dan Puskesmas menyatukan persepsi memutus mata rantai wabah ini dengan memperkuat promosi kesehatan (Promkes) terkait protokol kesehatan dengan melakukan 4 M, diantaranya : Mencuci tangan pakai sabun sesering mungkin, Memakai masker, Menjaga jarak dan Menanjakkan imunitas tubuh.

“Selain Promkes, kita juga telah melakukan swab jika ditemukan kasus dengan menstressing pasien tersebut. Sesuai apa yang digaungkan pak Bupati selama ini, kita di Dinas Kesehatan juga memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap menjaga imunitas tubuh, karena jika imunitas tubuh kita bisa kita jaga dengan baik tanpa adanya kepanikan, Insya Allah virus itu tidak akan mudah berkembang biak di tubuh kita,” ucapnya.

SUMBER