Ikon Wisata Baru di Kubu Raya
Senin, 05 Oktober 2020 | Kubu Raya
Sungai Raya - Setelah beberapa pekan lalu diresmikan dan terbuka bagi masyarakat umum, objek wisata religi Pondok Pesantren Darul Fikri yang terletak di Desa Sungai Belidak, Kecamatan Sungai Kakap, kian diminati masyarakat. Hampir setiap hari objek wisata ini didatangi pengunjung dari sejumlah daerah di Kalimantan Barat.
"Terlebih hari libur, cukup banyak pengunjung yang mendatangi wisata religi di Pondoo Pesantren Darul Fikri, mereka yang datang bukan hanya berasal dari Kubu Raya, tetapi ada juga yang dari Mempawah, Pontianak, Sanggau, Singkawang, Sambas, Bengkayang, dan sejumlah daerah lainnya di Kalimantan Barat," kata pemuda Desa Sungai Belidak yang turut andil dalam pengembangan wisata relegi Darul Fikri, Juliansyah, Minggu (4/10/2020) di Sungai Kakap.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kata Juliansyah, setiap harinya kunjungan wisatawan tampak menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Selain hiburan yang bernuansa religi, di tempat ini juga menawarkan berbagai aneka kuliner khas daerah, sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk lebih dekat mengenal wisata religi tersebut.
Juliansyah mengaku setiap harinya semakin banyak peminat yang berkujung di wisata religi itu, mulai dari warga, intansi, sampai jajaran di Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya yang ingin menikmati keindahan alam di wisata ini.
"Antusias warga untuk berkunjung di wisata ini bisa terbilang tinggi, bahkan beberapa waktu lalu, satu di antara pengasuh Pondok Pesantren yang ada di Provinsi Banten sudah menikmati suasana religi di wisata itu. Dalam kunjungannya, pengasuh Ponpes di Banten itu merasa sangat terinspirasi dengan apa yang diciptakan Pimpinan Ponpes Darul Fikri Nur Kolik yang menciptakan lahan yang kosong di lingkungan Pesantren menjadi wisata religi,” ungkapnya.
Animo masyarakat yang berkunjung di wisata ini cukup tinggi berkisar antara 100 sampai 150 orang setiap harinya. Bahkan, jika pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu, para pengunjung bisa mencapai 250 orang dan ada yang sudah memesan tiket masuk terlebih dahulu melalui aplikasi yang sudah disiapkan oleh pengelolah wisata.
"Selain untuk menikmati suasana religi, kebanyakan pengunjung wisata ini juga ingin menikmati aneka kuliner tradisional yang berasal dari kampung setempat," ujarnya.
Untuk lebih menarik pengunjung, ke depan dirinya bersama Pimpinan Ponpes Darul Fikri akan mengevaluasi sejumlah hiburan, kuliner yang ada saat ini, dan manajemen dan pelayanan yang telah diberikan selama ini. Dengan berjalannya waktu, wisata religi ini juga akan mereka tambah luas lahannya dan menambah hiburan lainnya.
"Alhamdulillah, sampai saat ini sudah ada donatur yang berpatisipasi dalam pengembangan wisata religi tersebut, bahkan ada donatur yang memberikan seribu kelinci yang akan ditempatkan di kebun binatang mini di wisata itu," tuturnya.
Tidak hanya berupaya mengembangkan objek wisata lokal, kata Juliansyah, ke depan pihaknya juga berupaya mendorong pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kubu Raya. Kata Juliansyah, nantinya dalam mengembangkan wisat religi Darul Fikri ini, pihaknya akan bekerja sama dengan instansi terkait dan Dekranasda dalam pengelolaan UMKM. Selain itu, pihaknya juga akan membina para pengrajin lokal agar bisa bekerjasama dengan PKK. Untuk konsep UMKM, rencananya mereka akan melibatkan pemuda-pemuda dan ibu-ibu yang ada di Desa Sungai Belidak.
"Yang mana ibu-ibu yang menganyamnya sedangkan pemudanya ditugaskan untuk pemasarannya," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Mudu Mahendrawan mendukung dan mengapresiasi kreativitas dan inisiatif pemuda di semua desa, yang mana saat ini Kabupaten termuda di Kalbar itu telah banyak memiliki wisata desa. Diakui dia, wisata desa di kabupaten ini dalam beberapa tahun terakhir sungguh luar biasa perkembangannya.
Kondisi ini, menurut Bupati, dapat dilihat banyaknya warga yang datang ke sejumlah titik wisata desa di Kubu Raya, seperti di Desa Sungai Belidak sendiri, Sungai Kakap, Jeruju Besar, Sungai Kupah, Punggur, Rasau Jaya, dan Sungai Rengas. Bahkan beberapa waktu lalu, diungkapkan Bupati, sebanyak 600 orang yang tergabung dalam sejumlah komunitas mendatangi wisata hutan albasia di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya. Dukungan ini ditunjukan Muda dengan diberikannya kaos bertemakan wisata relegi Darul Fikri kepada Juliansyah.
"Pemkab Kubu Raya terus berusaha mengembangkan program wisata ini, termasuk 118 desa lainnya yang tentunya memiliki ciri khas budaya peradaban yang masih hidup dan ini suatu potensi yang luar biasa bagi Kabupaten termuda di Kalbar ini," ucap Muda.
Kendati di tengah pandemi Covid-19, namun Muda menginginkan masyarakatnya bisa terus bahagia dan tenang. Dengan demikian, harapan dia, tentu akan mendorong baiknya imunitas tubuh masyarakat. Menurutnya, di Kubu Raya saat ini juga menerapkan program 4 M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan menanjakkan imunitas tubuh. Dengan tagline Salam Menanjak yang merupakan bagian dari main programming sebagai upaya pemerintahannya, untuk memberikan semangat agar lebih optimis dalam melakukan program, langkah-langkah dan inovasi.
"Kubu Raya memiliki wilayah yang sangat luas, sebanding dengan 70 kali lipat dari luasnya Kota Pontianak dengan pesisir yang luas yang dikelilingi tiga pintu muara yaitu muara Kakap, Kubu, dan muara Kapuas. Dengan kelebihan yang dimiliki daerah kita, haruslah kita maksimalkan agar anak-anak kita tidak pengangguran, menjaga generasi umat yang pada akhirnya kehidupan kita juga akan lebih tenang," pungkasnya.
 Berita Terbaru
-
HUT Desa Teluk Kapuas, Bupati Sujiwo Siapkan Hadia...
Minggu, 21 September 2025 05:32 WIB -
Kubu Raya Juara Mobil Hias, Stan Terbaik Kedua
Minggu, 21 September 2025 01:18 WIB -
Prestasi MTQ Menurun, Wabup Sukir: Saatnya Pembena...
Minggu, 21 September 2025 09:11 WIB -
Sujiwo Buka Turnamen Bupati & Wakil Bupati Cup di ...
Sabtu, 20 September 2025 10:25 WIB