Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus memperkuat sinergi lintas sektor dalam pelaksanaan program Makan Bergizi untuk Anak Sekolah (MBG). Hal itu ditegaskan dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi MBG yang digelar di Ruang Rapat Bupati Kubu Raya, Jalan Arteri Supadio, Selasa (14/10/2025), yang dipimpin oleh Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto, serta dihadiri unsur Forkopimda, DPRD Kubu Raya, Kepala Perwakilan BPKP Kalbar, Kemenag, camat se-Kubu Raya, para kepala puskesmas, dan perwakilan dunia pendidikan.

Dalam arahannya, Wakil Bupati Sukiryanto menekankan pentingnya memastikan seluruh dapur MBG memenuhi standar kelayakan dan higienitas sebelum beroperasi. Ia mengingatkan bahwa setiap dapur harus memiliki sertifikat halal, Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan akses air bersih yang layak.

“Seluruh dapur MBG harus tuntas izinnya pada tanggal 30 Oktober. Ini syarat mutlak agar program berjalan aman dan higienis. Kita tidak ingin ada celah bagi pihak-pihak yang ingin menggagalkan program ini,” tegas Sukiryanto.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah siap menindak tegas oknum yang mencoba menyalahgunakan anggaran. Pengawasan dilakukan secara ketat oleh BPKP, Inspektorat, hingga KPK, untuk memastikan transparansi pengelolaan dana.

“Kalau sudah dibina tapi tetap melanggar, ya akan diproses hukum,” ujarnya.

Menurut Sukiryanto, meskipun program ini tidak memberikan keuntungan finansial bagi pengelola dapur, namun merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat, termasuk warga di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

“Kubu Raya ini luasnya 78 kali lipat dari Pontianak. Tapi anak-anak di pelosok juga berhak mendapatkan makanan bergizi. Karena ini soal keadilan dan tanggung jawab kita semua,” katanya.

Melalui rapat evaluasi tersebut, Pemkab Kubu Raya berharap seluruh proses administrasi dan teknis dapat rampung tepat waktu, sehingga anak-anak di wilayah pelosok juga dapat merasakan manfaat program MBG.

“Intinya, kita ingin semua berjalan sesuai aturan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tutup Sukiryanto.

Sementara itu, Kepala Regional Badan Gizi Nasional (BGN) Kalbar, Agus Kurniawi, memberikan apresiasi atas komitmen dan dukungan Pemkab Kubu Raya terhadap keberhasilan program MBG.

“Koordinasi di Kubu Raya sangat baik. Kami berterima kasih karena pemerintah daerah sangat mendukung. Saat ini ada 51 dapur MBG yang beroperasi dengan penerima manfaat mencapai 135 ribu jiwa,” ungkapnya.

Agus menambahkan, setiap Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan Sertifikat Halal sebagai jaminan kualitas makanan bagi anak-anak sekolah.

“Kalau ada dapur yang belum memenuhi standar, sementara dihentikan dulu operasionalnya sampai semua syarat terpenuhi,” jelasnya. (DiskominfoKKR/IKP)