Turun Drastis, Bupati Sujiwo Terus Tekan Stunting di Ambawang

Rabu, 15 Oktober 2025 | Berita Pimpinan
PROKOPIM KUBU RAYA - Bupati Kubu Raya Sujiwo berkomitmen menekan angka stunting khususnya di Kecamatan Sungai Ambawang yang selama ini menjadi salah satu wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi di Kabupaten Kubu Raya. Menurut Sujiwo, meskipun angka stunting di Sungai Ambawang berhasil ditekan dari 23 persen di tahun 2024 menjadi 9 persen di 2025, tantangan belum selesai. Hal itu dikatakan Sujiwo di Kantor Camat Sungai Ambawang, Rabu (15/10/2025).

"Jadi salah satu hadiah terindah untuk saya dan Pak Wakil Bupati adalah setelah dilantik, angka stunting bisa kita tekan. Tapi ini belum selesai. Saya sudah instruksikan kepada seluruh dinas terkait, camat, kepala desa, PKK, semuanya harus bergandengan tangan," kata Sujiwo.

Ia menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam menangani stunting. Tidak hanya dari sisi asupan gizi, tetapi juga edukasi kepada para orang tua khususnya ibu.

"Salah satu caranya, kita rutin memberikan vitamin, telur, ikan, serta melakukan pengecekan dan edukasi secara berkala. Karena kadang masalahnya bukan ekonomi, tapi apatisme atau ketidakpedulian dari orang tuanya, terutama ibu. Ini juga perlu kita ubah dengan pendekatan yang tepat," jelasnya.

"Banyak hal harus kita kaji, dari aspek mana saja. Intinya, kita harus gotong royong, membuat gerakan bersama untuk menurunkan angka stunting, khususnya di Kecamatan Sungai Ambawang ini," tambah Sujiwo.

Camat Sungai Ambawang Jurin mengakui wilayahnya sempat mencatat angka stunting tertinggi di Kabupaten Kubu Raya, yakni mencapai 28 persen. Namun, berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut.

"Kalau kita lihat, memang angka stunting di Kecamatan Sungai Ambawang ini tertinggi sekabupaten. Tapi ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Kebetulan saya juga menjabat sebagai Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kecamatan," kata Jurin.

"Kami bersama kader posyandu dan PKK langsung turun ke lapangan. Tidak hanya memberikan makanan tambahan dan vitamin, tapi juga memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat, terutama ibu-ibu," lanjutnya. (rdw)
Oleh : Atik Prokopim
 Kategori
 Berita Terbaru